Penyebab, Gejala, dan Obat Cacing Anjing Paling Ampuh

0
15089

Gejala cacingan tidak hanya terjadi pada manusia, tetapi juga dapat dialami oleh hewan peliharaan seperti anjing. Namun, permasalahan medis ini sulit terdeteksi jika sang pemilik tidak peka dalam memperhatikan gelagat anjing peliharaan hingga akhirnya menunjukkan gejala klinis yang dapat berakibat buruk pada mereka. Sebagai langkah penanganan pertama, pastikan Anda selalu siap sedia obat cacing anjing di rumah Anda.

Penyebab Cacingan pada Anjing

Meskipun cacingan merupakan kondisi yang relatif umum, tetapi sebaiknya Anda perlu mengetahui penyebab cacingan pada anjing agar dapat meminimalisir kemungkinan penularan di kemudian hari. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan cacingan pada anjing, yaitu:

Ruparupa Banner

1. Makanan dan tempat tinggal yang tidak higienis

Kebersihan makanan dan tempat tinggal merupakan prioritas pertama yang paling perlu Anda perhatikan. Pasalnya, cacing berasal dari inang yang lain. Misalnya, parasit hidup di dalam kutu yang menetap pada tubuh dan tempat tinggal anjing. Kondisi ini bisa  menyebabkan infeksi pada anjing bila tidak sengaja terkonsumsi.

Daging mentah juga memiliki potensi yang tinggi anjing terinfeksi cacing. Umumnya, cacing menjadi aktif untuk tinggal dan berkembang biak di lokasi yang lembab dan tidak bersih. Cacing akan menempati jaringan otot dan tak terlihat secara kasat mata. Oleh karena itu, pilihlah makanan anjing yang higienis dan penuh nutrisi untuk hewan peliharaan Anda.

Baca Juga:   Tips Menjaga Rumah Aman dari Pencuri

2. Parasit eksternal yang ditularkan dari binatang lain

Anjing  bisa tertular cacing jika bersentuhan dengan tubuh ataupun feses yang berisi larva cacing di dalamnya. Kemudian, cacing akan masuk melalui liang kulit dan menginfeksi saluran cerna anjing.

Gejala Cacingan pada Anjing

Untuk mengobatinya, Anda perlu memahami beberapa indikasi gejala cacingan pada anjing. Waspadai gejala berikut ini:

  1. Penurunan berat badan
  2. Muntaber
  3. Feses bercampur darah
  4. Bulu anjing rontok
  5. Ruam pada kulit anjing
  6. Perut membuncit
  7. Perubahan perilaku seperti lesu dan diam.

Obat Cacing untuk Anjing

Tak hanya pada hewan peliharaan, rupanya cacingan juga dapat menular kepada sang pemilik. Maka dari itu, pastikan Anda memilih obat yang tepat untuk mengatasi masalah cacingan pada anjing peliharaan Anda. Mari simak cara alami dan rekomendasi obat cacingan terbaik untuk anjing.

Biji Labu

Biji labu sudah lama terkenal sebagai obat cacing alami untuk anjing. Anda dapat mengolah biji labu dengan menumbuknya hingga halus seperi bubuk. Kemudian, berikan bubuk secara langsung atau campurkan ke dalam makanannya. Dosis penggunaan bubuk biji labu adalah satu sendok teh per lima kilogram berat badan anjing.

Baca Juga:   Makanan Kucing Kampung yang Sehat dan Anti Ribet!

Pemberian obat dapat Anda lakukan dua kali sehari dalam kurun waktu maksimal satu minggu. Bila pemberian bubuk tidak memberikan hasil atau terdapat gejala lain, maka sebaiknya segara kunjungi dokter spesialis hewan untuk mendapatkan penanganan khusus.

Drontal Plus Tasty

obat cacing anjing drontal plus tasty
Dapatkan obat cacing anjing berkualitas hanya di Ruparupa.com

Drontal Plus Tasty merupakan obat tablet untuk langkah pencegahan dan pengobatan infeksi cacing pada anjing. Obat ini secara efektif bekerja pada saluran pencernaan anjing untuk melawan cacing gelang, cacing pira, cacing tambang, cacing kait, dan cacing cambuk serta sebagai kontrol giardiasis. Selain itu, obat cacing ini telah dirancang khusus dengan rasa yang lezat dan disukai oleh anjing.

Anda bisa membeli obat cacing Drontal Plus Tasty di sini.

Efek Samping Obat Cacing

Setiap obat pasti memiliki efek samping yang berbeda. Namun, obat cacing umumnya memiliki efek samping yang relatif lebih ringan, kecuali jika digunakan pada dosis besar untuk kasus yang lebih parah.

Umumnya efek samping ini akan menghilang setelah beberapa waktu. Jika efek tidak  hilang selama 24 jam dan muncul gejala bawaan lain yang semakin parah, maka sebaiknya segera mengunjungi spesialis dokter hewan untuk meminimalisir komplikasi.