9 Perbedaan PCR Test, Rapid Antigen dan Rapid Antibodi

0
5774
perbedaan swab antigen dan pcr

Ruppers tentu sudah nggak asing dengan beberapa istilah test COVID-19 yang ada. Tapi apakah kamu tahu perbedaan PCR test, rapid antigen dan rapid antibodi?

Pasalnya meskipun istilah ketiganya sering terdengar, ternyata masih banyak orang yang belum mengerti apa sih perbedaan jenis pemeriksaan tersebut.

Ruparupa Banner

Nah, jenis tes COVID ini terbagi atas beberapa perbedaan yaitu

  1. Nama lain
  2. Tujuan pemeriksaan
  3. Indikasi Pemeriksaan
  4. Cara kerja
  5. Sampel
  6. Tingkat akurasi
  7. Lama waktu pemeriksaan
  8. Hasil tes
  9. Tarif pemeriksaan

Untuk memahaminya lebih dalam mari sama-sama melihat perbedaan yang terperinci melalui penjelasan berikut ini yang berasal dari *sumber web kesehatan terpercaya

9 Perbedaan PCR test, Rapid Antigen dan Rapid Antibodi

Tes yang bertujuan untuk mengetahui atau mendeteksi COVID – 19 dalam tubuh, biasanya diwajibkan oleh orang-orang yang sering melakukan aktivitas di luar rumah. Maupun pernah melakukan kontak dengan pasien COVID dalam jangka waktu 2 minggu terakhir.

Biasanya dapat dilakukan pada rumah sakit ataupun menggunakan jasa profesional  yang dapat datang ke rumah atau home service untuk melakukan tes tersebut.

Polymerase Chain Reaction (PCR)

perbedaan swab antigen dan pcr
Source: Pixabay

Polymerase chain reaction adalah salah satu pemeriksaan yang menjadi rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendiagnosis virus Corona, karena memiliki tingkat akurasi yang paling tinggi yaitu 90%.

Nama lain

PCR test memiliki istilah lain yaitu tes virus, tes diagnostik, tes molekuler, tes amplifikasi asam nukleat atau nucleic acid amplification test (NAAT), rapid test polymerase chain reaction (RT-PCR).

Tujuan Pemeriksaan 

Untuk mendiagnosa pasti apakah seseorang terpapar virus COVID-19 atau tidak dengan tingkat akurasi yang tinggi. Sehingga nantinya dapat melakukan isolasi mandiri atau mendapat bantuan medis sesegera mungkin.

Indikasi pemeriksaan

Dalam kondisi tertentu ada orang-orang yang wajib melakukan test PCR untuk memastikan apakah gejala penyakit yang mereka rasakan hanya penyakit biasa atau positif COVID – 19.

Terlebih lagi bagi yang memiliki gejala seperti demam, batuk, pilek, terganggunya indera penciuman ataupun sesak nafas.

Cara Kerja

Polymerase chain reaction (PCR) akan langsung mendeteksi materi genetik dari virus corona sars cov-2 berupa RNA yang berasal dari sampel.

Kemudian nantinya RNA ini akan diubah menjadi asam deoksiribonukleat (DNA), melalui enzim reverse- transcriptase, yang kemudian hasilnya akan diperbanyak oleh alat PCR.

Selain fungsi di atas, PCR juga mampu mendeteksi fragmen virus saat sudah tidak terinfeksi setelah pasien sembuh dari COVID. Hal ini terjadi karena adanya teknologi yang mampu melihat materi genetik virus dengan teknik amplifikasi.

Sampel 

Untuk melakukan tes swab PCR ini membutuhkan sampel melalui swab nasal atau nasofaring, yaitu mengambil lendir melalui hidung dan tenggorokan menggunakan alat yang mirip cotton bud panjang.

Lalu sampel akan dimasukan pada wadah steril dan dikirim ke laboratorium. Sesampainya di lab, petugas akan melakukan ekstraksi materi genetik dengan memberi bahan kimia reagen primer dan probe.

Kemudian sampel akan masuk ke mesin PCR untuk melewati proses termal, yang akan memanaskan dan mendinginkan RNA secara teratur yang bertujuan untuk mengubahnya menjadi DNA. Selama prosesnya bahan kimia akan mengikat DNA, yang mengeluarkan cahaya fluorescent jika terdapat virus COVID.

Tingkat akurasi PCR test

Metode tes PCR memiliki tingkat akurasi yang cukup tinggi yaitu 90%. Menjadi rekomendasi pakar kesehatan bahkan WHO karena keakuratannya yang jauh lebih tinggi dari jenis tes lainnya.  

Lama waktu pemeriksaan

Berbeda dengan rapid test lainnya, baik itu antigen atau antibodi. Tes PCR membutuhkan waktu pemeriksaan lebih lama yaitu 1 – 3 hari. Namun hasil pemeriksaan dapat keluar 7 hari lebih lama jika ketersediaan alat sedang terbatas.

Baca Juga:   10 Manfaat Vaksin COVID - 19 Untuk Segala Usia

Hasil tes

Dari hasil tes akan menunjukan positif atau negatif, dan dari hasil inilah pasien bisa menentukan langkah preventif mencegah penyebaran virus.

Tarif pemeriksaan

Biaya pemeriksaan sangat berbeda-beda karena tergantung dengan fasilitas kesehatan tersedia baik itu di rumah sakit, laboratorium ataupun dari pemerintah.

Akan tetapi tidak perlu khawatir karena Kementerian Kesehatan sudah menetapkan batas maksimal biaya masing-masing metode pemeriksaan. Begitu juga dengan PCR yang hanya boleh dibandrol sampai dengan harga Rp900.000.

Harganya memang lebih mahal jika dibandingkan jenis tes lainnya , namun keakuratannya menjadi salah satu perbedaan swab antigen dan PCR yang harus kamu pertimbangkan.

Rapid Antigen

Rapid Antigen
Source: Pixabay

Rapid antigen adalah pemeriksaan cepat untuk mendeteksi keberadaan antigen virus tertentu dalam tubuh seseorang, dan hanya untuk skrining pada tahap awal.

Lebih jauh Antigen adalah zat asing seperti seperti bakteri dan virus yang berasal dari luar tubuh heteroantigen. Kehadirannya dapat memicu kekebalan tubuh untuk membentuk reaksi perlawanan seperti antibodi.

Nama lain

Tes imun, diagnosis, Tes usap atau swab antigen

Tujuan pemeriksaan

Awalnya untuk mendeteksi patogen pernafasan seperti virus influenza dan respiratory syncytial virus (RSV). Namun Badan Pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat (FDA), telah memberikan otorisasi penggunaan darurat (EUD) agar tes antigen bisa berfungsi sebagai tes untuk mengidentifikasi COVID.

Indikasi pemeriksaan

Tes ini umumnya dilakukan untuk pasien yang diduga menderita penyakit seperti influenza,  orang yang melakukan kontak dekat dengan pasien COVID-19,  bekerja di area yang tidak memiliki protokol kesehatan optimal, menjalankan pengobatan di rumah sakit, atau bekerja pada rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya

Cara kerja

Antigen adalah molekul yang mampu menstimulasi respon imun. Termasuk jenis virus yang menyebabkan COVID termasuk nukleokapsid fosfoprotein  dan spike glikoprotein.

Berbeda dengan tes PCR yang mendeteksi keberadaan materi genetik, tes antigen mendeteksi lonjakan protein yang ditemukan pada SARS-CoV-2.

Jenis tes ini bekerja paling efektif untuk orang-orang pada tahap awal yang terkena infeksi, mendiagnosis orang dengan resiko besar, maupun tindakan pencegahan penularan virus Corona

Sampel 

Perbedaan rapid antigen dan antibodi terletak pada sampel yang akan digunakan. Jika tes antibodi menggunakan darah, maka antigen mengambil lendir melalui tenggorokan hidung atau bagian tubuh lainnya. Hingga darah dengan diambil dengan car menusukkan jarum pada ujung jari.

Setelah itu dokter akan melakukan prosedur medis dan pasien dapat langsung mengetahui hasilnya dalam hitungan menit.

Tingkat akurasi 

Jenis test diagnosis ini kurang akurat karena dapat positif palsu atau negatif palsu titik yang berarti Bisa saja seseorang terkena COVID 19 namun tidak terdeteksi atau sebaliknya

Lama waktu pemeriksaan

Cukup singkat hanya memakan waktu 15 sampai 30 menit.

Hasil tes

Hasil pemeriksaan  akan menunjukan hasil reaktif (positif) dan nonreaktif (negative). Namun jangan lengah karena kemungkinan besar hasil ini tidak akurat mengingat akurasi test yang rendah. Hasil inilah yang juga menjadi perbedaan swab antigen dan PCR test.

Tarif pemeriksaan

Bagi kamu yang ingin melakukan rapid test antigen harus mengecek budget yang berkisar 275.000 rupiah untuk satu kali pengecekan. Menurut aturan pemerintah angka ini sudah merupakan batas paling tinggi dan tidak boleh lebih.

 

Rapid Test Antibodi 

Perbedaan Rapid test antibodi
Source: Pixabay

Rapid test antibodi adalah jenis tes yang paling pertama muncul dan juga sering menjadi pemeriksaan awal atau skrining COVID-19. Berfungsi untuk mendeteksi keberadaan antibodi dalam darah, yang dapat menandakan apakah seseorang terinfeksi penyakit.

Baca Juga:   6 Langkah Persiapan WFO di Tengah Varian Omicron

Kemudian Antibodi menghadapi bakteri yang menyerang tubuh dengan cara mengaktifkan sistem kekebalan adaptif.

Nama lain

Swab test atau tes usap yang juga masuk dalam golongan kategori rapid test.

Indikasi pemeriksaan

Rapid test antibodi lebih disarankan untuk pasien yang memiliki diagnosis penyakit seperti demam yang belum jelas penyebabnya,  berat badan yang terus turun tanpa alasan yang jelas,  mudah lelah,  nyeri otot, mual, muntah dan diare yang tidak kunjung sembuh.

Tujuan pemeriksaan

Melakukan skrining pada tahap awal dan mendetksi keberadaan atibodi spesifik di dalam darah. Misalnya untuk mendeteksi covid-19 akan dilakukan pemeriksaan apakah terdapat antibodi lgM dan lgG yang spesifik terhadap virus Covid.

Cara kerja

Tes diagnostik ini dapat mendeteksi Immunoglobulin G(lgG) Dan imunoglobulin M(lgM)  yang terbentuk ketika tubuh terserang infeksi dan akan ditemukan dalam jumlah besar dalam darah.

Sampel 

Mengambil sampel dari tetesan darah yang berasal dari ujung jari pasien, yang kemudian diteteskan pada alat rapid test. Tindakan ini hanya akan menimbulkan sedikit rasa sakit namun akan segera hilang.

Tingkat akurasi 

Akurasi dari diagnosis hanya sekitar 18% dan hanya untuk melakukan skrining pada tahap awal. Dari informasi inilah menunjukkan kalau tes yang satu ini tidak bisa digunakan untuk mendeteksi COVID secara akurat, atau acuan untuk mereka yang perlu menjalankan isolasi mandiri

Karena kemungkinan bisa saja muncul hasil rapid test positif palsu atau negatif palsu. Dalam kasus ini mungkin saja seseorang terpapar positif COVID 19 namun mendapatkan hasil rapid test yang negatif atau kebalikannya.

Lama waktu pemeriksaan

Hasil pemeriksaan tes membutuhkan waktu cukup singkat yaitu sekitar 5- 10 menit. Jauh lebih singkat jika dibandingkan dengan PCR atau rapid test antigen

Hasil tes

Nantinya hasil pemeriksaan  akan menunjukan hasil reaktif (positif) dan nonreaktif (negative).  Akan tetapi kembali lagi karena rapid test antibodi tidak memiliki akurasi yang tinggi, disarankan bagi orang yang merasakan gejala COVID yang cukup berat untuk melakukan tes lainnya seperti;

  • Tes protein darah,
  • Uji sampel urine
  • Hitung darah lengkap
  • Tes protein darah
  • PCR

Tarif Pemeriksaan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menetapkan batas tarif rapid test antibodi yaitu maksimal 150.000 rupiah.

Itulah perbedaan antara tes swab antigen dan PCR yang perlu kamu tahu. Dengan informasi ini semoga kamu dapat lebih mengerti dan memahami tentang tes terbaik yang harus kamu pilih.

Setelah mendapatkan hasil test yang akurat maka kamu dapat melakukan langkah sigap seperti isolasi mandiri yang dapat menghentikan penyebaran virus berbahaya untuk orang-orang yang ada di sekeliling kamu.

Namun jangan lengah saat melakukan isolasi mandiri, tetap cek kesehatan secara berkala dengan alat-alat kesehatan yang juga memberikan hasil akurat seperti Sowell.

Alasannya Sowell sudah terbukti sebagai alat kesehatan yang berkualitas tinggi, aman dan menawarkan layanan garansi setelah transaksi. Pelayanan inilah yang jarang ada pada produk kesehatan brand lainnya.

Kelebihan lainnya Sowell juga memiliki fitur lengkap dalam satu alat mulai dari respon perhitungan yang cepat , modern dan praktis digunakan secara mandiri sehingga cocok untuk membantu menjaga kesehatan di rumah.

Tersedia dalam berbagai variasi produk yang seperti alat pengukur tekanan darah, oximeter, alat tes gula darah, oksigen konsentrator, nebulizer, termometer dan masih banyak lagi. Untuk mendapatkannya kunjungi Ruparupa, platform belanja terpercaya yang mengedepankan keamanan, kenyamanan, juga kemudahan dalam bertransaksi.

*Sumber artikel perbedaan swab antigen dan PCR berasal dari web kesehatan terpercaya;

  • Primarayahospital
  • Alodokter
  • Kompas
  • Halodoc
  • Kesehatan.Kontan