Agar anak belajar dengan lebih nyaman dan produktif, tentu ruang belajar harus memiliki meja dan kursi yang tepat. Apalagi, dalam memilih dan membeli kursi belajar untuk si kecil, kamu tidak bisa sembarangan, lho.
Tentu, kamu harus menghindari membeli kursi dan meja belajar anak hanya karena desain dan tampilannya menarik. Soalnya, kursi dan meja belajar yang sesuai bisa membuat si kecil semakin fokus dan minim distraksi, lho! Umumnya, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan, mulai dari ukuran, fitur, hingga, dan tingkat kenyamanannya.
Lantas, bagaimana cara memilih kursi dan meja belajar anak yang tepat?
1. Sesuaikan dengan tinggi badan dan meja
Umumnya, anak-anak akan mengalami fase pertumbuhan yang intens setiap tahunnya. Jadi, sebelum membeli meja dan kursi belajar, kamu perlu mengetahui tinggi badan mereka. Pilihlah ukuran meja belajar yang sesuai dengan tubuh si kecil. Biar lebih mudah, kamu dapat menggunakan meja belajar anak yang adjustable, yaitu mulai dari 40-60 cm. Jadi, jika anak semakin tinggi, meja ini tetap bisa dipakai. Nah, kami punya rekomendasi meja belajar anak terbaik yang bisa jadi pilihan.
2. Pastikan sesuai dengan kebutuhan si kecil
Meja belajar hadir dalam beragam model dan fitur. Jadi, kamu perlu memilih model dan ukuran meja belajar dengan usia anak. Misalnya, kalau anak kamu sudah duduk di bangku sekolah, kamu bisa menggunakan meja yang dilengkapi rak dan laci. Jadi, si kecil bisa menyimpan banyak dokumen dan peralatan tulis yang dimilikinya.
Ada juga meja belajar minimalis yang sudah dilengkapi dengan laci, kabinet, dan rak tingkat. Ini bisa dijadikan sebagai tempat untuk meletakkan perlengkapan sekolah.
Opsi lainnya, kamu bisa memberikan meja lipat. Selain dapat diatur kemiringannya, meja ini juga praktis dibawa ke mana saja. Kamu juga tidak perlu khawatir buku atau laptop akan jatuh karena meja sudah memiliki bar penyangga.
Kemudian, pastikan kamu memilih kursi belajar yang dilengkapi dengan sandaran supaya tulang belakang si kecil tidak sakit. Pilih juga kursi belajar yang ketinggiannya dapat diatur. Jadi, bagian kaki anak bisa menapak di lantai dan tidak menggantung di kursi.
3. Gunakan bahan yang tepat
Pada dasarnya, anak-anak masih belum dapat memahami permukaan yang boleh dicoret dan tidak. Jadi, pastikan memilih bahan meja dan kursi yang mudah dibersihkan sebagai investasi jangka panjang.
Ada beberapa bahan kursi belajar yang sering digunakan, seperti kayu, plastik, hingga stainless steel. Kalau ingin menggunakan kursi belajar berbahan kayu, pastikan tidak ada paku yang menonjol keluar dan bisa melukai si kecil.
Sedangkan kalau ingin menggunakan bahan plastik, pilihlah yang berlogo BPA Free agar tetap aman dan mudah dibersihkan. Nah, kamu juga bisa membeli kursi berbahan stainless steel dan memiliki bantalan empuk untuk melindungi si kecil saat duduk.
Kamu juga perlu memperhatikan bahan yang digunakan sebagai dudukan kursi. Sebaiknya, gunakan bahan kain lembut atau mesh yang tidak panas agar si kecil bisa belajar dengan produktif, seperti rekomendasi berikut.
4. Perhatikan model yang digunakan
Model kursi dan meja belajar anak sangat beragam. Namun, model yang bagus tidak menjamin kenyamanannya. Untuk itu, kamu bisa mengajak si kecil untuk mencoba terlebih dahulu kursi dan meja belajar yang akan dibeli.
Cara lainnya adalah pilih model meja belajar yang sesuai dengan tema ruangan supaya tetap senada. Kamu juga bisa nih membeli satu set meja dan kursi belajar supaya lebih mudah, seperti rekomendasi berikut.
5. Pilih warna meja dan kursi belajar sesuai kesukaan si kecil
Agar si kecil lebih termotivasi untuk belajar, sebaiknya pilih warna kursi dan meja belajar yang sesuai warna favoritnya.Tidak hanya membangkitkan rasa semangatnya untuk belajar, warna yang sesuai dengan kesukaan si kecil membantunya lebih fokus saat belajar.
Namun, umumnya anak-anak cenderung menyukai warna yang cerah dan terang. Kamu juga dapat memilih warna meja yang terang agar suasana ruang belajar makin ceria.
Nah, itu dia beberapa cara memilih kursi dan meja belajar anak yang perlu kamu perhatikan. Tidak sulit, bukan?