Memasak menggunakan kompor gas sudah menjadi kebiasaan sebagian besar masyarakat Indonesia. Namun, ada juga yang memakai kompor induksi untuk memasak di rumah. Apalagi, penggunaan kompor ini ternyata bisa membantu kita lebih hemat saat memasak dibandingkan memakai kompor gas. Pastinya, hal ini bisa membantu kamu menekan pengeluaran rumah tangga, bukan?
Namun, ada beberapa orang yang mengira kalau kompor listrik dan induksi itu sama, padahal keduanya berbeda. Kompor listrik biasanya mengeluarkan panas melalui kumparan logam yang berada di bawah permukaan kompor berbahan kaca atau keramik. Berikut beberapa rekomendasi kompor listrik.
Sedangkan kompor induksi merupakan salah satu jenis kompor listrik yang menggunakan radiasi elektromagnetik untuk memanaskan alat masak. Berbeda dengan kompor listrik, kompor ini bisa cepat kembali dingin.
Berikut rekomendasi kompor listrik dan induksi yang bisa jadi pilihan.
Lain halnya dengan jenis kompor gas yang memakai bahan bakar gas dalam bentuk padatan cairan LPG atau lewat pipa saluran. Jadi, kita harus sering membeli tabung gas baru setiap kali isi bahan bakar tersebut habis.
Berikut beberapa rekomendasi kompor gas yang bisa jadi pilihan.
Namun, apa bedanya kompor induksi dan kompor gas?
Nah, kali ini kami akan membahas perbedaan kompor gas dan kompor listrik induksi, meski keduanya memang berfungsi buat masak.
1. Sumber energi
Perbedaan utama antara kedua jenis kompor ini adalah sumber energi yang digunakan. Sesuai namanya, kompor listrik induksi bergantung pada arus listrik, sedangkan kompor gas membutuhkan gas LPG.
Saat terjadi pemadaman listrik, kita tetap bisa memasak di atas kompor gas. Soalnya, kita tidak membutuhkan daya listrik untuk mendapatkan panas.
2. Efisiensi energi
Kompor induksi dipercaya lebih hemat energi daripada kompor gas. Jenis induksi ini mampu mematangkan 1 liter air dalam waktu 1 menit. Sedangkan kompor gas, membutuhkan waktu 8 menit untuk mematangkan 1 liter air.
Hal ini karena kompor induksi bekerja dengan memusatkan energi pada wadah perantaranya sehingga lebih mudah menghantarkan panas. Berbeda dari kompor gas yang berfokus pada kekuatan api yang bisa saja terganggu oleh angin ataupun tekanan gas.
3. Penggunaan alat masak
Tidak semua peralatan masak bisa digunakan untuk kompor listrik dan induksi. Umumnya, kamu perlu menggunakan panci dan wajan khusus yang bisa digunakan di atas lapisan induksi. Lain halnya dengan kompor gas. Kamu bisa menggunakan berbagai jenis alat masak untuk membuat makanan, seperti rekomendasi berikut ini.
4. Tingkat keamanan
Kompor dengan lapisan induksi memiliki tingkat keamanan yang lebih tinggi daripada kompor gas. Soalnya, kompor gas lebih rawan terjadinya kebocoran pada bagian tabung ataupun selangnya, yang bisa menyebabkan kebakaran.
Namun, menggunakan jenis induksi juga perlu hati-hati karena dikhawatirkan terjadinya korsleting listrik. Jadi, saat menggunakannya, pastikan untuk selalu memeriksa setiap komponennya.
5. Desain produk
Rumah bergaya minimalis modern tentu akan membeli perlengkapan rumah tangga dengan desain yang lebih estetik. Tidak heran jika rumah modern banyak menggunakan kompor jenis induksi ketimbang kompor gas.
Apalagi, jenis kompor listrik ini memiliki desain minimalis dan dilapisi oleh kaca induksi. Namun, kita perlu merawatnya dengan baik karena mudah meninggalkan goresan. Berbeda dari kompor gas yang memiliki desain sederhana, tetapi tidak takut lecet.
6. Kebersihan
Membersihkan kompor sering kali menjadi pekerjaan rumah yang menyulitkan, terutama kompor gas. Soalnya, kamu juga perlu mengangkat tungku kompor untuk dibersihkan.
Lain halnya dengan jenis kompor induksi dan listrik yang lebih mudah dibersihkan. Kamu hanya perlu mengelap permukaan kompor yang datar tersebut menggunakan tisu dapur atau kain lap microfiber. Nah, berikut beberapa rekomendasi lap dapur yang bisa kamu pakai untuk membersihkan kompor.
Nah, itulah beberapa perbedaan kedua jenis kompor yang perlu kamu ketahui. Jadi, sudah siap beralih untuk menggunakan kompor listrik?